Seorang driver ojek online (ojol) meninggal usai terlibat kecelakaan di Jalan Arteri Yos Sudarso, Kota Semarang. Padahal, ia tak mengalami luka parah dan masih sadar setelah kecelakaan terjadi. Sebelum meninggal, korban juga terus menyebut nama Allah.
Saksi mata kecelakaan Ojol di Jalan Arteri Yos Sudarso, Bukhori mengungkapkan, korban selepas mengalami kecelakaan menyebut asma Allah berulang kali. "Korban sadar namun tatapan mata kosong. Asma Allah berulang kali keluar dari mulut korban," katanya, Selasa (23/3/2021). Dia tak menyangka korban selepas dibawa ke RSUP Kariadi Semarang bakal meninggal dunia.
Pasalnya kondisi korban tak alami luka parah. "Korban hanya luka lecet ternyata meninggal dunia saat di rumah sakit," jelasnya. Dia juga melihat tasbih milik korban putus sehingga butiran tasbih bertaburan di lokasi kejadian.
Terutama saat korban dievakuasi di pinggir jalan depan warungnya. "Ya butiran tasbihnya bertaburan di sini. Semoga alhmarhum husnul khotimah," paparnya. Di sisi lain, dia menjelaskan, lokasi kecelakaan yang berada di Jalan Yos Sudarso, Kota Semarang.
Tepatnya berada di sebelah timur SPBU Yos Sudarso atau di seberang Rumah Duka Tionghoa Hoa le Wan memang rawan lokasi kecelakaan. Lantaran di lokasi ada u turn dekat dengan perempatan Puri Anjasmoro dan SPBU Yos Sudarso yang arus lalu lintasnya padat. Pengamatannya yang sudah setahun berjualan di dekat lokasi kejadian ada 12 kecelakaan selama kurun setahun ini.
"Dari jumlah itu ada dua yang meninggal dunia. Pertama pada Maret 2020 dan hari ini," terangnya. Diberitakan sebelumnya, seorang ojek online (Ojol) meninggal dunia selepas mengalami kecelakaan di Jalan Arteri Yos Sudarso. Korban atas nama Eman Susetyo (54) warga Beringin, Ngaliyan, Kota Semarang, meninggal dunia saat perawatan di RSUP Kariadi Semarang.
Bukhori mengatakan, korban tiba tiba jatuh dari sepeda motor Revo pelat H 3846 MW. Korban jatuh di lajur kanan dekat median jalan. Posisi tubuh kaki di sebelah selatan dan bagian kepala di utara, ketika itu korban melaju dari arah barat ke timur. Secara bersamaan melaju Dump truk di samping korban. Dia tak mengetahui pasti kejadian itu kecelakaan tunggal atau melibatkan kendaraan lain.
"Entah korban kesenggol atau tidak saya tak tahu pasti. Yang jelas korban terjatuh dengan kondisi tersebut," paparnya. Dia menerangkan, bersama para warga lainnya lantas menolong korban. Kondisi tubuh korban tak alami luka parah. Tak ada luka bahkan tak ada darah di lokasi kejadian.
Korban hanya lecet di kaki kanan dan kiri lalu dievakusi di pinggir jalan depan warungnya. "Korban kondisi sadar lalu dikasih air minum. Kami selanjutnya melaporkan ke warga lain untuk menelepon ke Polisi atau membawanya ke Rumah Sakit," jelasnya. Tak berselang lama, kata dia, banyak rekan korban sesama ojek online berada di lokasi.
Dia pun menyerahkan penanganan selanjutnya ke rekan rekan korban. "Korban lama di situ, Ada satu jam. Pinginnya sih bawa langsung ke rumah sakit akan tetapi rekannya bilang mau nunggu Ambulance Hebat," terangnya. Korban sempat mendapatkan penanganan medis dari tim Ambulance Hebat. Selanjutnya korban dibawa ke RSUP Kariadi Kota Semarang.
Pihak Kepolisian juga sudah di lokasi kejadian. "Iya tadi rekannya yang masih di sini bilang kalau korban meninggal dunia di RSUP Kariadi. Padahal kalau luka luar tak ada luka apapun," katanya. Saksi lain, Harto menjelaskan, tak ada suara benturan ketika kejadian.
Dia hanya mendengar teriakan warga saat melihat kecelakaan tersebut kemudian dia keluar lalu melihat ada orang tergeletak di jalan. "Ya saya ikut menolong sebab kasihan masih hidup. Apalagi kondisi panas terik sekali menjelang zuhur," jelasnya. Dia menuturkan, kondisi tubuh korban tak alami luka serius, hanya luka ringan terutama di bagian kaki.
"Kaget juga saat mendengar korban meninggal dunia di rumah sakit," tandasnya.