Dari ratusan tahun lalu Indonesia sudah dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki hasil alam berupa rempah-rempah yang melimpah. Kelebihan ini membuat beberapa negara di masa lalu mencoba mengambil alih dan berburu rempah yang ada. Hal tersebut bisa terjadi karena rempah adalah salah satu komoditi dengan nilai ekonomi yang tinggi. Bahkan sampai saat ini banyak pengusaha supplier rempah-rempah Indonesia yang mulai mengekspor rempah ke seluruh dunia.
Rempah khas Indonesia terus menjadi populer dan menjadi perhatian dunia. Seperti dikutip di halaman website kemenparekraf, Indonesia pernah menempati posisi ke-4 sebagai negara penghasil rempah di dunia. Bahkan pemerintah menargetkan untuk nilai ekspor untuk rempah dan bumbu naik hingga Rp.28 triliun pada tahun 2024.
Berikut ini adalah daftar rempah khas Indonesia yang memiliki nilai ekspor yang tinggi:
1. Lada
Lada adalah bumbu dengan cita rasa pedas yang berbentuk bulat kecil. Lada khas Indonesia tersebar di beberapa wilayah yaitu, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Lada menjadi bumbu pelengkap untuk hamper semua masakan Indonesia, bahkan juga untuk beberapa masakan mancanegara. Lada merupakan rempah dengan nilai ekspor yang cukup tinggi yaitu mencapai 40,88 juta dollar AS.
2. Cengkeh
Salah satu rempah andalan Indonesia adalah cengkeh, yang berperan sebagai penyedap rasa alami dan pengawet bahan makanan. Selain untuk makanan, cengkeh juga digunakan untuk berbagai industri, seperti rokok, minuman, dan obat-obatan. Daerah penghasil cengkeh adalah Maluku, Jawa Timur, Sulawesi, Kalimantan Timur dan juga NTT. Cengkeh adalah rempah yang paling banyak di ekspor setelah lada, dengan nilai 37,26 juta dollar AS.
3. Kayu Manis
Kayu manis adalah rempah asal provinsi Jambi dan masih menjadi produsen dan eksportir kayu manis yang memasok hingga 45% kebutuhan kayu manis dunia. Negara tujuan ekspor kayu manis adalah Singapura, Belanda, Jerman dan Amerika Serikat.
4. Pala
Rempah asli Indonesia lainnya adalah Pala, dan menjadi salah satu rempah asli Indonesia yang paling banyak di ekspor. Selain untuk masakan, tanaman khas pulau Banda, Maluku ini juga menjadi komoditas penghasil minyak atsiri. Menurut data tahun 2020, nilai pala utuh sebesar 26,7 juta dollar As, sedangkan untuk pala bubuk sebesar 7,04 juta dollar AS.
5. Kapulaga
Salah satu rempah yang memiliki potensi ekspor yang tinggi adalah kapulaga. Banyak permintaan dari negara luar seperti Belanda, timur tengah, mesir hingga India. Kapulaga adalah rempah yang memberikan cita rasa yang kuat untuk masakan. Sangat cocok untuk masakan Indonesia dan masakan timur tengah. Menurut data kuartal I tahun 2021 nilai ekspor kapulaga sebesar 41,2 juta dollar, nilai ekspor kapulaga terus meningkat dari tahun ke tahun.
6. Andaliman
Andaliman atau yang sering disebut sebagai merica batak ini memiliki sifat sensorik. Buahnya berbentuk butiran kecil berwarna hijau dan rasa yang pedas mirip dengan lada. Namun andaliman memiliki aroma yang wangi seperti jeruk. Di Indonesia andaliman lebih terkenal sebagai campuran dalam masakan khas batak.
7. Vanili
Vanili juga termasuk dalam rempah khas Indonesia yang memiliki potensi ekspor yang tinggi. Vanili asli Indonesia ternyata menjadi vanili terbaik dan terbesar di dunia setelah Madagaskar dan Prancis. Menurut data tahun 2021 nilai ekspor vanili sebesar 23 juta dollar AS.
Sebagai salah satu negara penghasil rempah yang bahkan di ekspor ke berbagai negara di dunia, sangat wajar jika banyak masakan Indonesia yang menggunakan aneka rempah sebagai bahan dasarnya. Nah, jika Anda menyukai masakan Indonesia dan ingin mencoba memasaknya tetapi malas mengolah rempah-rempah segar, tidak perlu khawatir karena bisa menggunakan rempah bubuk. Meskipun dalam bentuk bubuk, tetapi rasanya tidak berubah dan tetap sama dengan rempah dalam kondisi segar. Jadi, Anda bisa memasak dengan lebih praktis dan mudah tetapi tetap nikmat.